Oke...,langsung aja...,tanpa basa basi aq bakalan memaparkan sedikit tentang Etika Profesi menurut pandangan Barack Obama...,eh... salah,menurut pandangan sendiri maksudnya.
Yang pertama yaitu apa sih etika itu...?
Wikipedia berkata :
Etika (Yunani kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Dan Dodi Yulianda berkata :
Etika itu adalah suatu acuan atau patokan bagi suatu golongan manusia untuk menentukan suatu sikap, tindakan, dan perilaku apakah itu baik, buruk, salah dan benar. Dengan berlandaskan atas hati nurani dan norma-norma yang berlaku.
Jadi Etika Profesi menurut aku adalah suatu aturan atau standarisasi, atau juga boleh disebut patokan tingkah laku, "tepa selira",dan smua tindakan dalam suatu pekerjaan.
Nah sekarang apa sih bedanya etika dengan etiket...?
Ada sebuah ungkapan...,"orang yang beretiket bisa jadi dia adalah orang yang munafik dan orang yang beretika udah pasti bakalan ga' munafik" Tanya kenapa....?????
Ungkapan itu ada benernya...,karena etiket hanya sebatas fisik atau suatu sikap lahiriah seperti sopan santun, tata krama, basa basi, "ja'im", dan smua aturan yang dipake buat pergaulan doank, dalam arti kata, etiket adalah suatu aturan yang hanya berlaku ketika ada orang lain atau untuk didepan umum..
Sedangkan etika, artinya lebih dalem. Etika menyangkut tentang sikap, karakter, moral dan kepribadian. Dan smua itu berlandaskan dengan "soul and heart" (hati dan jiwa).orang yang beretika smua tindakan dan perilakunya akan terus berada dalam jalur norma-norma yang ada.
Kalo kita liat lebih jauh lagi, ini seperti tiga kecerdasan manusia. Yaitu kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual. Jika seseorang hanya menonjolkan kecerdasan intelektual dan spiritual-nya saja maka hasilnya bisa jadi koruptor. "bukankah perampok itu cerdas...?" Ya, perampok itu cerdas, tapi intelektual doang. Kenapa bisa seperti itu...? karena tidak adanya suatu aturan sikap, standarisasi kelakuan, dan pengendalian hati. Dan semua itu adanya di kecerdasan spiritual, karena kecerdasan spiritual menyangkut dengan hati dan jiwa.
Nah...,seperti itu juga antara etika dan etiket. Oke...,tunggu materi berikutnya tentang Etika Profesi di Takana Juo.
0 komentar:
Posting Komentar